Selasa, 04 September 2012

DI TAMAN KOTA



DI TAMAN KOTA
Hamiddin

Bulan bertengger di pelupuk malam
Separuh tubuhnya terpungut usia
Jalannya renta, jejaknya menua
Mungkin tadi sore tak kau jumpai matahari
Sebab lelahnya telah kau simpan dalam mimpi

Malam semakin tamat
Rangkuman hasrat menggumpal, membulat
Potongan-potongan rindu tak beralamat
Tumbuh dan beterbangan seperti lalat

Mungkin hari ini kau lupa
Bahwa pagi ini kita akan bertemu di taman kota
Memetik bunga, cinta dan doa

Malang, 5 September 2012

Selasa, 07 Agustus 2012

SELAMANYA

SELAMANYA
Buat: Z. Sy.

Kemarau pergi menyelamatkan diri
Dari serbuan serdadu pagi hari,
Ketika hujan beranjak dewasa
Dengan birahi sebinal raksasa

Aku, lelaki yang kau tunjuk
Sebagai pengembara di kutub
utara belahan dunia matamu
Berhenti pas di denting pintu rumahmu
Waktu salju mulai merontokkan musim
semi bunga-bunga terataiku
Dan dari dalam kau teriak gelegar
“jangan masuk! Rumah ini penuh raksasa,
jangan memaksa, sebelum terluka”

sebelum sabda basimu meletihkan
orang-orang kampung
aku tak mungkin terluka
Karena aku juga anak raksasa, kebal senjata
Meskipun tak dicatat dalam sejarah dunia

Selamanya, kaulah yang terbujur
Di kutub batinku

Malang, 23 Pebruari 2004 (Hamiddin)

PARANG TRITIS

PARANG TRITIS
bagi Z.sy.

Pantai tempat kita menggaris rindu
Bisikan pasirnya tak lagi syahdu
Karena di purnama pertama
kau zinahi aku dengan batu nisan leluhurmu
            : untuk mengawetkan masa tuamu

dan pada kecupan-kecupan ombak
bulan-bulan selanjutnya
kau rajam aku dengan celurit berlumur cinta
karena bagimu aku adalah puisi sepenuhnya

Malang, 20 Pebruari 2004 (Hamiddin)

BUNUH AKU

BUNUH AKU
Hamiddin

Engkau Ibrahim
aku isma`iel
sembelih aku
dengan segenap cintamu

Malang, 1 Pebruari 2004

AIR MATAMU

AIR MATAMU
Pro: Z.Sy

Air matamu : lembaban cuka

Kata yang tak terelakkan
Menuai serpihan jamur
Yang tumbuh tiap musim
Di lembah dukamu

Air matamu : kecut asam

Aku melihat ksatria perang
Terluka oleh tangismu

Air matamu : Asin garam

Inilah perang terbesar
Hingga asam garam tak terasa

Malang, 16 Maret 2004 (Hamiddin)

KITA ADALAH

KITA ADALAH
Bagi ZSy

Bagiku,
Lembaran takbir fitri ini adalah
Sesobek sejarah yang tak lengkap
Karena aku tak bisa langsung
Menyaksikan percikan
Rasi bintang di lautan bibirmu sayang

Pun juga kamu,
Yang tak bisa langsung
Berlayar di tembang
Ombak air mataku

Sayang, bukankah mimpi kita
Adalah purnama di kala senja

Luk-guluk, 24 Nopember 2003 (Hamiddin)

JIKA

JIKA

Bagi Z.Sy


Jika kamu merindukanku sayang
Tak sepantasnya kamu menyebut namaku
Tapi leburlah kerinduanmu dengan Asma-asma Allah
Karena satu nama-Nya
Adalah diriku yang kesepian

Luk-guluk, 22 Nop 2003