Kamis, 11 Desember 2008

BIARKAN MATAHARI BERLALU

BIARKAN MATAHARI BERLALU
hamiddin

di bawah pohon jambu
hujan mengasuh batu-batu

berlindung dari wajahmu
aku membasuh rindu

istriku, seperti awal tahun lalu
lembar-lembar melati di tubuhmu
kupungut dengan peluhku
dan aku tak akan bertanya: kenapa kau menemaniku?

hari ini, hujan memungut luka kemarau
ilalangpun rimbun di depan surau
di depan pintu kau selalu menungguku
dan hangat kopimu mengubur risauku

terima kasih istriku
biarkan matahari berlalu...

Malang, 11 Desember 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar